Senin, 17 Agustus 2009

3 Bayi Lahir Di Hari Kemerdekan RI

Tepat memasuki tanggal 17 Agustus 2009 tiga bayi dini hari tadi dilahirkan oleh ibunya tanpa melalui operasi cesar di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.

Kelahiran 3 bayi pada tanggal 17 Agustus 2009 di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya ini diketahui berhasil dilahirkan oleh ibunya secara normal. Bayi pertama yang lahir di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya ini dilahirkan pukul setengah satu dini hari tadi oleh Sholikah 38 tahun asal jalan putat jaya barat dengan berat badan 3,2 kilogram, panjang tubuh 52 cm dan berjenis kelamin laki laki. Bayi kedua dengan jenis kelamin yang sama ini dilahirkan oleh ibunya Mujiatun 33 tahun asal jalan merbabu waru Sidoarjo sekitar pukul satu kurang sepuluh menit dini hari tadi dengan berat 3,2 kilogram, panjang tubuh 52 cm. Disusul kemudian bayi perempuan asal Mojokerto yang dilahirkan Khusnul 32 tahun asal desa tamiajeng Trawas dengan berat badan di bawah normal yakni 2,3 kilogram dengan panjang 46 cm sekitar pukul dua lebih 15 menit dini hari tadi. Kelahiran tiga bayi mungil pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 64 tanpa melalui operasi cesar ini langsung mendapat perhatian pihak Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya dengan diberikannya bingkisan berupa peralatan bayi. Meski hingga saat ini ketiga bayi belum diberi nama oleh orang tua masing masing namun menurut rencana ketiga bayi ini akan diberi nama oleh Ibu Direktur Dari Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.selain mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit orang tua masing masing bayi terlihat gembira karena sang buah hati lahir bertepatan hari kelahiraan bangsa Indonesia. Demikian Joko Hermanto melaporkan dari Surabaya.
Selanjutnya »»

Pengelola Dan Penghuni Kebun Binatang Surabaya Ikut Upacara 17-an

Hari Ulang Tahun ke-64 kemerdekaan Indonesia menjadi momentum penting keluarga besar karyawan dan pengurus perkumpulan taman satwa dan flora surabaya karena bertepatan dengan hari jadi ke-93 tahun kebun binatang surabaya untuk menuju dan menjadi yang terbaik serta terlengkap se-Asia Tenggara.

Upacara bendera menyambut detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-64 tahun menjadi istimewa bagi keluarga besar karyawan dan pengurus perkumpulan taman satwa dan flora Surabaya . Upacara bendera selain berlangsung khidmat karena kesertaan bersama antara unsur pengelola dan penghuni kebun binatang surabaya ikut secara tertib ikut upacara 17-an .
Sepasang burung kakatua dan orang hutan dengan saksama ikut menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolph Supratman dengan nada bunyi khas satwa burung.
Ketua pengurus perkumpulan taman satwa dan flora Surabaya Profesor Doktor Basuki Rekso Wibowo mengajak pada semua lapisan karyawan dan warga kota Surabaya.
Agar berpartisipasi aktif menjadikan kebun binatang Surabaya yang kini menginjak usia ke-93 tahun tepatnya pada 31 agustus 1916 lampau.
Menjadi kebun binatang yang terlengkap dan terbaik se-kawasan asia tenggara.
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-64 tahun dan Dirgahayu Perkumpulan Taman Satwa Dan Flora Surabaya ke-93 tahun.

Selanjutnya »»

Upacara HUT Kemerdekaan Pakuwon Group

Hari Ulang Tahun ke 64 Kemerdekaan Republik Indonesia juga diperingati jajaran Pakuwon Group Surabaya dengan upacara bendera di halaman parkir plaza tunjungan. Ini menunjukkan nasionalime yang tinggi pihak manajemen.

Meski setiap hari disibukkan dengan kegiatan bisnis, manajemen pakuwon group Surabaya tidak melupakan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus manajemen selalu menyelenggarakan upacara bendera, seperti yang berlangsung pagi tadi dihalaman parkir plaza tunjungan upacara dengan inspektur upacara Direktur Umum Pakuwon Group, Richard Adisastra, diikuti perwakilan dari departemen housing dan komersial. Pakuwon group saat ini mengelola beberapa mall serta hotel dan apartemen di surabaya, didukung 1600 karyawan. bisnis yang dikelola pakuwon group rawan terhadap ancaman teroris seperti yang kembali terjadi ahir-ahir ini.
Tidak hanya upacara 17 Agustus, setiap bulan manajemen pakuwon group, rutin menggelar upacara untuk memelihara rasa nasionalisme para karyawan juga sebagai wujud kebersamaan. Upacara peringatan HUT ke-64 Kemerdekaan RI pagi tadi diahiri dengan demo peragaan antisipasi huru hara.

Selanjutnya »»

Upacara HUT Proklamasi Di B.I Surabaya

Seluruh pimpinan dan karyawan perbankan di Surabaya pagi tadi juga mengikuti upacara peringatan 64 tahun proklamasi kemerdekaan RI ,di halaman kantor Bank Indonesia jalan indrapura Surabaya dengan inspektur upacara pemimpin BI Surabaya Mohamad Ishak .

Upacara HUT Proklamasi dilingkungan perbankan ini dikemas lebih spesifik ,karena melibatkan petugas pengibar bendera merah putih seluruhnya karyawati perbankan Surabaya dengan konfigurasi membentuk formasi angka 64 . Selain mempersembahkan penampilan yang eksklusif dan menarik, jajaran perbankan di Surabaya ini ingin memberikan kesan yang mendalam untuk memaknai peringatan hari paling bersejarah bagi bangsa indonesia dalam merebut kemerdekaan dan membebaskan diri dari belenggu penjajah. Kini di era kemerdekaan dan era keterbukaan dunia , kalangan perbankan bertekad mampu memberikan sumbangsih bagi negara dan bangsa Indonesia untuk membangun perekonomian secana nasional serta membebaskan rakyat dari kemiskinan dan keterpurukan . Pesan itu disampaikan pemimpin Bank Indonesia Surabaya didepan jajaran karyawan dilingkungan bank milik pemerintah dan swasta di surabaya pada upacara peringatan HUT proklamasi kemerdekaan RI ke 64.
Harapan itu sejalan dengan tema peringatan 64 tahun kemerdekaan RI tahun ini yakni ,dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945 ,kita tingkatkan kedewasaan kehidupan berpolitik dan berdemokrasi serta percepatan pemulihan ekonomi nasional menuju indonesia yang bersatu, aman, adil, demokratis dan sejahtera.

Selanjutnya »»

Upacara Unik Dengan Pakaian Reog Dan Bahasa Warok

Berbeda dengan upacara bendera lainnya upacara memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 yang digelar dipelataran pasar legi kota Ponorogo.ini sangatlah unik karena semua peserta diwajibkan mengenakan pakaian warok tanpa menggunakan alas kaki serta menggunakan bahasa Jawa, dengan logat warok atau tokoh reog. Berikut laporan reporter kami.

Upacara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 yang di gelar di pelataran pasar legi kota Ponorogo ini cukuplah unik karena semua peserta adalah ratusan pedagang pasar, juru parkir serta warga Ponorogo yang diwajibkan mengenakan pakaian ala warok atau tokoh kesenian reog tanpa menggunakan alas kaki sandal maupun sepatu. Khusus bagi komandan upacara, inspektur upacara, protokol, hingga pemimpin barisan, diwajibkan mengenakan pakaian kebesaran warok, seperti baju dan celana kolor hitam kumis dan jenggot tebal, udeng atau ikat kepala dan ikat pinggang sedangkan para pengibar bendera hingga penyanyi Lagu Indonesia Raya mereka juga siwajibkan mengenakan pakaian khas reog. Seperti upacara pada umumnya, upacara ini juga tersusun dalam rangkaian mulai pemeriksaan barisan, laporan inspektur upacara, pengibaran bendera, menyanyikan lagu indonesia raya, pembacaan pancasila dan pembacaan UUD 45 serta pembacaan Teks Proklamasi yang ditutup dengan pembacaan doa. Upacara bendera unik yang digelar tiap tanggal 17 agustus ini juga diikuti anak-anak balita serta nenek-nenek. Usai menggelar upacara acara dilanjutkan pesta nasi bungkus dan nasi tumpeng yang bertuliskan “Hut RI ke – 64”.
Dari Ponorogo Yoni Setyo Rahmawanto melaporkan.

Selanjutnya »»

Ratusan Petani Gelar Upacara Di Tengah Sawah

Upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke -64 yang berlangsung pagi tadi tidak di gelar dikantor pemerintah namun di desa Deket Agung kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan para petani menggelar upacara di tengah areal waduk yang mengering. Berikut laporan reporter kami.

Ratusan petani warga Desa Deket Agung Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan ini menggelar upacara peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 64 di areal waduk desa setempat yang kini mengering. Upacara yang berlangsung sangat sederhana ini diawali dengan pengibaran bendera sang saka merah putih. Pasukan pengibar bendera pusaka, paskibraka dalam upara ini hanya terdiri dari tiga orang petani yang tidak menggunakan seragam layaknya petugas pengibar bendera seperti paskibraka di istana negara. Karena mereka hanya menggenakan pakaian yang seharai-hari yang biasa di pakai ke sawah. Saat sang saka merah putih mulai berkibar ratusan petani lainya yang berbaris serta merta menyanyikan lagu indonesia raya meski dengan nada yang tertatih-tatih sembari mengangkat tangan di atas kelapa sebagai penghormatan. Layaknya upacara di kantor, usai pengibaran bendera merah putih upacara di lanjutkan pembacaan teks Proklamasi dan teks Pancasila. Salah seorang warga mengaku, upacara ini digelar untuk membuktikan bahwa para petani masih memiliki rasa cinta terhadap tanah air indonesia meski selama ini mereka didera kesulitan dengan kelangkaan pupuk. Selain itu, petani ingin menunjukan bahwa selama ini, mereka sangat kesulitan untuk mendapat air saat memasuki musim kemarau yang dibuktikan dengan menggelar upacara di areal waduk yang mengering.
Usai mengikuti upacara, ratusan petani Desa Deket Agung Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan ini langsung menuju ke sawah mereka masing-masing untuk melakukan aktifitasnya.
Dari Lamongan Komari S Praja melaporkan

Selanjutnya »»

Upacara 17-an di Grahadi

Saudara, hari ini seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan ke-64. Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ini di Propinsi Jawa Timur dipusatkan di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya. Berikut laporannya.

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Ketua DPRD Jawa Timur Jakfar Sodiq menjadi puncak upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-64 tingkat Jawa Timur di Surabaya pagi tadi. Sebelumnya dentuman meriam sebanyak 21 kali dan sirene mobil pemadam kebakaran kota Surabaya secara serentak dibunyikan. Bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Jawa Timur Sukarwo dengan peserta upacara mewakili unsur TNI polri, mahasiswa serta pelajar dan korpri. Sebelumnya, duplikat bendera pusaka diserahkan Gubernur Sukarwo kepada anggota paskibraka Dwi Ciptika pelajar SMA satu Magetan. Sementara bertindak sebagai pengibar bendera tiga anggota paskibraka masing masing Pungki Prita Prada, Anggra Aprinama Putri dan Afin Fairus. Peringatan hari kemerdekaan kali ini bertema dengan semangat proklamasi17 Agustus 1945, kita tingkatkan kedewasaan kehidupan berpolitik dan berdemoikrasiserta kita percepatpemulihan ekonominasional menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil, demokratis dan sejahtera.
Selanjutnya »»